Kemenhub: Transjakarta Akan Mengoperasikan 6 Rute Baru di Kawasan Elit Jabodetabek

Transjakarta

Kemenhub: Transjakarta Akan Mengoperasikan 6 Rute Baru di Kawasan Elit Jabodetabek

australianairportguide.com – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) Kementerian Perhubungan sedang merencanakan pembukaan rute bus di 117 kawasan elit. Kabar terbaru, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengekspresikan minatnya untuk turut serta.

Sementara itu, Plt Kepala BPJT Kemenhub, Suharto, mengungkapkan bahwa Transjakarta akan terlibat dalam membuka 6 dari 117 rute yang telah dipetakan oleh Kemenhub. Layanan tersebut akan menggunakan 22 unit bus JR Connexion.

“Syukur alhamdulillah, setelah pertemuan awal ini, Transjakarta menyatakan minatnya sebagai operator pada 6 dari 117 rute baru JR Connexion yang telah kami identifikasi, dengan total 22 unit bus,” kata Suharto dalam pernyataannya pada Selasa (23/1/2024).

Selain terlibat dalam rute tersebut, Transjakarta juga bersedia berpartisipasi dalam program lain, yaitu pengembangan rute Transjakarta di sekitar 8 mal yang berlokasi di sekitar Jabodetabek.

“Ini termasuk Margo City Mall (Depok), Grand Serpong Mall (Tangerang), dan Mega Mall Ciputat (Tangerang Selatan). Jumlah total armada yang akan disediakan mencapai 18 unit,” kata Suharto.

Layanan Transjakarta adalah hasil pengembangan dari Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta. Layanan ini terbagi menjadi dua kategori, yakni Transjakarta Reguler dan Transjakarta Premium.

Kedua jenis layanan ini memenuhi kebutuhan transportasi harian masyarakat di sekitar Jabodetabek, menghubungkan daerah tersebut dengan Jakarta dan sebaliknya. Saat ini, Transjakarta telah memperluas cakupannya keempat pusat perbelanjaan, termasuk Mega City Bekasi (Bekasi), BTC Bintaro (Tangerang Selatan), Lippo Cikarang (Bekasi), dan TangCity Mall (Tangerang).

Transjakarta

Transjakarta Antar-Jemput Menuju Kawasan Perumahan

Suharto menjelaskan bahwa layanan Transjakarta yang akan diperkuat oleh Pemprov DKI merupakan varian premium dengan titik awal yang diidentifikasi sebagai potensial berdasarkan analisis BPTJ pada tahun 2023.

Pemetaan dilakukan untuk mal-mal yang dianggap memiliki fasilitas park and ride, sehingga dapat menjadi pilihan alternatif jika tidak memungkinkan untuk melakukan penjemputan langsung ke perumahan.

“Sambungan rute dari layanan JR Connexion dan Transjakarta merupakan bagian dari inisiatif BPTJ untuk meningkatkan penggunaan angkutan umum massal oleh masyarakat,” ujar Suharto.

Sesuai dengan tujuan Rancangan Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ), salah satu ukuran kinerja utama BPTJ adalah mencapai pangsa moda angkutan umum massal sebesar 60 persen pada tahun 2029.

Transjakarta

Kejar Sasaran

Untuk mencapai tujuan tersebut, inovasi layanan JR Connexion dan Transjakarta menjadi langkah baru dalam melayani penduduk dari kawasan perumahan ke pusat kota.

“Langkah ini merupakan upaya positif dalam mewujudkan percepatan reformasi transportasi guna mengurangi kemacetan dan polusi di Jabodetabek. Pada pertemuan berikutnya, kami akan membahas rincian teknis sebelum menandatangani MoU. Kami juga berencana mengundang pengembang, operator, dan pihak pusat perbelanjaan untuk berpartisipasi dalam menyediakan JRC, Transjakarta, dan layanan pengumpan LRT di wilayah Jabodetabek,” ujar Suharto.

Untuk mendorong masyarakat agar beralih dari penggunaan kendaraan pribadi, Suharto menyampaikan bahwa angkutan umum massal merupakan pilihan yang optimal dan dapat diandalkan untuk kegiatan sehari-hari. “Kesuksesan terletak pada pelayanan; jika masyarakat mendapatkan pelayanan yang memuaskan, secara alami mereka akan beralih ke angkutan umum massal,” tandanya.

Transjakarta

Rencana Ekspansi 117 Trayek Baru

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berencana untuk memperluas jaringan Bus Jabodetabek Residence Connexion (JRC atau JR Connexion) ke 117 lokasi permukiman di sekitar Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

Pelaksana tugas Kepala BPTJ, Suharto, menjelaskan bahwa penambahan trayek akan dilakukan secara bertahap mulai tahun ini hingga tahun 2026. Sementara itu, penambahan trayek Bus JR Connexion menjadi bagian dari strategi untuk mendorong masyarakat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi massal.

“Inisiatif ini merupakan langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mencapai tujuan meningkatkan penggunaan angkutan umum massal hingga mencapai 60 persen pada tahun 2029, sejalan dengan ketentuan yang terdapat dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ),” ujar Suharto pada Minggu (14/1/2024).

Diketahui bahwa sejak diluncurkan pada tahun 2017 oleh BPTJ, JR Connexion telah melayani 23 lokasi permukiman di kawasan Bodetabek, termasuk di Kota Wisata, Legenda Wisata, dan Sentul City di Kabupaten Bogor, serta Grand Wisata di Bekasi.

“Pada tahun ini, kami bersama sejumlah operator akan merancang rencana untuk memperluas jangkauan pelayanan JR Connexion di 40 lokasi permukiman. Selanjutnya, pada tahun mendatang, target kami adalah 40 lokasi permukiman, dan pada tahun 2026, kami akan fokus pada 37 lokasi permukiman. Dengan demikian, total wilayah layanan kami diharapkan mencapai 140 permukiman pada tahun 2026,” ujarnya.